Tugas Softskill 2 Akuntansi Internasional
1. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
Berikut
ini adalah delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan
dunia akuntansi :
a) Sumber
pendanaan
Amerika
Serikat dan Inggris yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki
fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan
dirancang untuk membantu investor manganalisis arus kas masa depan dan risiko
terkait, sedangkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Jepang dan Swiss
merupakan contoh negara yang menganggap pengungkapan publik secara luas dianggap
tidak perlu, karena lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi
apa saja yang diinginkan.
b) Sistem
hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Hukum kode utamanya diambil dari hukum Romawi dan Kode Napoleon. Di
negara-negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode yang lengkap dan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan
inovatif karena ditetapkan oleh organisasi profesional sektor
swasta.
c) Perpajakan
Di
Jerman dan Swedia, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun untuk diklaim
untuk keperluan pajak. Sedangkan di Belanda berbeda, laba kena pajak pada
dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap
perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Contoh di Amerika yang menetapkan
penilaian persediaan menurut ”Masuk Terakhir Keluar Pertama” (last-in,
first-out—LIFO).
d) Ikatan
politik dan ekonomi
Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
dan menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance)
lainnya. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya, pendudukan Jerman saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang
setelah PD II. Banyak negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksa (seperti India) atau karena
pilihan sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur).
e) Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap
akun-akun perusahaan. Israel, Meksiko, dan beberapa negara Amerika Selatan
menggunakan akuntansi tingkat harga umum karena berpengalaman dengan
hiperinflasi.
f) Tingkat
perkembangan ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti
penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam
sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting.
g) Tingkat
pendidikan
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai risiko
efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.
h) Budaya
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara.
2. Pendekatan
perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi
pasar
Empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem
ekonomi berorientasi pasar :
a. Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Contohnya negara Swedia.
b. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Contohnya negara Belanda.
c. Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.
d. Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Contohnya adalah negara Perancis.
a. Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Contohnya negara Swedia.
b. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Contohnya negara Belanda.
c. Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.
d. Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Contohnya adalah negara Perancis.
3. Negara
Yang Dominan Dalam Perkembangan Praktek Akuntansi
Beberapa
negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
(1) Prancis
(1) Prancis
(2)
Jepang
(3)
Amerika Serikat
Dalam perkembangannya negara
Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat
dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini
didasarkan pada IFRS yang ada.
4. Klasifikasi
Akuntansi
Dasar
Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat
dilakukan dalam dua cara, yaitu :
(a)
Pendekatan Deductive
Yaitu
mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan
praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan
yang diajukan.
(b)
Pendekatan Inductive
Praktek
akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan
diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi,
sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
5. Perbedaan
Antara Penyajian Wajar dan Kepatuhan Terhadap Hukum dan Negara Dan Negara Mana
Yang Dominan Penerapannya
Perbedaan
antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :
a) Depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan
pajak (kepatuhan hukum);
b) Sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti)
diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna
usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum);
c) Pensiun
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan
hukum).
d) Akuntansi
penyajian wajar ditemukan di Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan
negara-negara lain yang dipengaruhi dengan ikatan politik dan ekonomi (seperti
Inggris mempengaruhi bekas wilayah kekuasaan Inggris, dan Amerika Serikat
mempengaruhi Kanada, Meksiko, dan Filipina).
Perbedaan
antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum berorientasi pada
kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum
dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan
laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun
2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan
akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan
menggunakan IFRS.
6. Isu
Penting Perbedaan Antara Penyajian Wajar dan Kepatuhan Terhadap Hukum dan
Negara
Isu
penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagai dasar
penyajian. Sehingga negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melalukan
penyesuaian terhadap laporannya.
Ada
beberapa alasan mengapa banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nsional menjadi
semakin hilang, yaitu:
a. Pentingnya
pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia.
Modal sifatnya semakin menjadi global, sehingga menuntut adanya standar laporan
keuangan perusahaan yang diakui secara mendunia.
b. Pelaporan
keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan
ketentuan pelaporan keuangan domestic local, sedangkan yang satu lagi
menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada
investor internasional.
c. Beberapa
Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang,
mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada
kelompok sektor swasta yang profesional dan independen. Hal ini membuat proses
penetapan standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum umum. Dan
hal tersebut dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif mempengaruhi
agenda-agenda IASB.
Perbedaan
antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum
Perbedaan
antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum berorientasi pada
kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum
dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan
laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun
2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan
akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan
menggunakan IFRS. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan
yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi
rencana ekonomi pemerintah nasional.
Sumber :
http://febrianggreini.blogspot.com/2013/03/tugas-softskill-2-akuntansi_31.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar